Pojokberita.com - Pihak berwajib Rusia berhasil menggagalkan rencana serangan teroris yang mengincar jalur rel kereta api supercepat atau kereta peluru di negara tersebut. Kelompok teroris tersebut berencana meledakkan rel kereta api menggunakan bom rakitan yang dibuat dari pupuk.
Demikian diungkapkan surat kabar Kommersant edisi Senin (15/8/2011). Surat kabar tersebut mengutip sumber-sumber di Federal Security Service (FSB), dinas intelijen dan kontraterorisme pengganti KGB era Uni Soviet.
Menurut para sumber itu, kelompok teroris, yang dipimpin seorang warga Provinsi Kabardino-Balkaria di Kaukasus Utara bernama Islam Khamuzhyev (22), merakit bom berbahan dasar amonium nitrat, yakni bahan dasar pupuk, di sebuah apartemen dekat sebuah jalur kereta api (KA) sibuk di dekat Moskwa.
Mereka berencana meletakkan bom tersebut di jalur Sapsan—sebutan untuk rangkaian KA supercepat di Rusia—yang menghubungkan kota Moskwa-St Petersburg, di suatu titik di tengah hutan, sekitar 20 kilometer sebelah utara Moskwa.
Khamuzhyev diketahui telah merekrut sedikitnya tiga orang untuk membantu dia melaksanakan aksinya. Dua orang yang direkrut adalah temannya bermain sepak bola, sementara satu orang lagi adalah orang yang ia kenal di salah satu masjid.
Pemerintah Rusia berjuang keras melawan kelompok militan Islamis dari kawasan Kaukasus Utara setelah dua kali negara itu menggelar perang untuk melawan kelompok separatis Chechen di Chechnya.
Kelompok militan ini mengaku bertanggung jawab terhadap pengeboman KA Moskwa-St Petersburg tahun 2009 yang menewaskan 26 orang, dan bom bunuh diri di Bandara Moskwa, Januari lalu, yang menewaskan 37 orang. (fz)
0 komentar:
Posting Komentar