Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Sinden Ndeso Gebrak New York

Written By Uneg Uneg on Sabtu, 13 Agustus 2011 | Sabtu, Agustus 13, 2011

Sinden Deso Gebrak New York

Pojokberita.com - Soimah Pancawati tengah naik daun di jagad hiburan Tanah Air lantaran kepiawaiannya menyinden. Bahkan berkat bakatnya tersebut, wanita kelahiran Pati, Jawa Tengah, 29 September 1980 itu berhasil mencicipi ketenaran di New York.

Pada 14 Mei lalu, Soimah bersama Jogja Hip Hop Foundation tampil di Asia Society di 725 Park Avenue, New York, Amerika Serikat. Ia mengaku tak menyangka dengan sambutan hangat dan antusias para penonton saat menyaksikan penampilan mereka.

"Wah, ning kana anu, Mas...aku serasa diva. Padahal ndeso begini," ujarnya merendah, dengan logat Jawanya yang medok. Dia bilang, di sana merasa seperti diva, padahal dirinya hanyalah orang desa.

Detikhot menemuinya untuk di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan untuk berbincang santai. Ia mengaku terkejut lantaran usai manggung para penonton ternyata tak langsung pulang. Mereka rela menunggunya di luar gedung demi mengajak foto bersama dan meminta tanda tangan.

Lantas, apa yang membuat penampilan mereka di New York begitu disambut antusias penonton di sana? "Bahasa Jawanya, Mas. Hiphop kok bahasa Jawa, lucu gitu lho. Orang di sana senang," jelasnya.

"Kedua, kita semua pakai batik dan aku tetap sanggulan bergaya sinden. Jadi uniknya di situ. Perform kita juga santai. Inilah hiphop Jawa. Apa adanya, nggak dibuat-buat dan niru-niru," sambungnya.

Pengalaman itu begitu membekas di hati Soimah. Anak kelima dari tujuh bersaudara itu pun mengaku merasa benar-benar dihargai selama di sana.
"Aku merasa benar-benar dihargai justru malah di sana. Jarang pas kita tampil itu sampai minta tambah-tambah begitu. Tambah yo bayar meneh," kelakarnya.

Tak hanya itu, di sana Soimah juga sempat jalan-jalan ke distrik Bronx, New York, kota kelahiran hip-hop. Awalnya ia merasa takut melihat penampilan orang-orang daerah tersebut yang didominasi kulit hitam. Namun ternyata, mereka ramah-ramah.

"Satu kampung itu orangnya gede dan ireng-ireng. Seram tapi ternyata semuanya ramah lho. Jangan dilihat dari fisiknya saja," kenangnya.

Di Bronx, Soimah dan kawan-kawan sebenarnya punya kesempatan untuk tampil lagi di sebuah acara. Namun gagal karena tak ada persiapan. Meskipun begitu mereka senang karena bisa menikmati malam dan berbaur dengan penduduk di sana.

Selain pengalaman seru, Soimah ternyata punya pengalaman sedih saat di New York. Ia mengaku tak kuat dengan udara dingin di sana dan tak cocok dengan makanan. Apalagi tak ada sambal kesukaannya.

"Susahnya itu sih, nggak ada sambel sama kerupuk. Padahal aku kalau makan harus ada sambel. Mangan keju-kejuan aku nggak begitu seneng," ungkapnya.
Namun sepertinya Soimah harus berusaha menyesuaikan diri dengan makanan di Amerika Serikat mulai sekarang. Soalnya, tahun depan mereka akan kembali ke sana untuk tampil, bahkan hingga ke 10 kota.

"Tahun 2012 kita akan manggung sebulan di Amerika untuk tur 10 kota. Ke kota mana saja aku belum tahu," tandasnya bangga. (fz/detik)

0 komentar:

Posting Komentar