Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Selasa (4/10/2011) menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan Energy World Corporation (EWC) Ltd, perusahaan LNG dari Australia. Kesepakatan yang digelar di gedung negara Grahadi Surabaya, dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO) EWC, Steward Elliot, didampingi Brian Allen dan Soekarwo.
Langkah itu, ungkap Soekarwo, untuk mengatasi kekurangan gas di Jawa Timur, terutama sektor bisnis. Saat ini Jatim masih kekurangan pasokan gas sebesar 467 juta standar kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/MMSCFD). Padahal ada sebanyak 332 perusahaan yang menunggu pasokan secara rutin setiap hari.
Investor gas cair (LNG) asal Australia itu akan menanamkan investasi sekitar 500 juta dollar AS atau setara Rp 4,5 triliun. Pemprov Jatim menjamin ketersediaan lahan di daerah pesisir pantai utara Lamongan seluas 100-1 .000 hektar, untuk kepentingan investor gas tersebut.
Selain lahan, Jatim juga siap dengan tenaga kerja, kemudahan perizinan, dan faktor keamanan. Soekarwo mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jatim yang saat ini 7,12 persen, akan bisa menjadi 8 persen dengan hadirnya investor itu.
Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim, Warno Harisasono, menambahkan, pada tahap pertama investor gas Australia akan investasi 100 juta dollar AS. Perusahaan itu berencana membangun dua unit tangki penyimpanan (satu tangki kapasitas 130 ribu ton) liquid natural gas (LNG) dan satu power plant 300 megawatt (kompas).
0 komentar:
Posting Komentar